Tamu di Blog ini

Sabtu, 19 Maret 2011

Bahaya Radiasi Nuklir

Secara alami, tubuh manusia memiliki mekanisme untuk melindungi diri dari kerusakan sel akibat radiasi maupun pejanan zat kimia berbahaya lainnya. Namun seperti dikutip dari Foxnews, Minggu (13/3/2011), radiasi pada tingkatan tertentu tidak bisa ditoleransi oleh tubuh dengan mekanisme tersebut. Editor kesehatan dari Foxnews Health, Dr Manny Alvarez mengatakan ada 3 faktor yang memengaruhi dampak radiasi nuklir. Ketiganya meliputi total radiasi yang dipejankan, seberapa dekat dengan sumber radiasi dan yang terakhir adalah seberapa lama korban terpejan oleh radiasi.


Ledakan yang terjadi pada reaktor nuklir di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PTLN) Fukushima, Jepang, akibat gempa dan terjangan tsunami telah menimbulkan konsekuensi kesehatan yang parah, bukan hanya bagi masyarakat Jepang tetapi juga umat manusia.




Dampaknya bagi tubuh manusia seperti dilansir situs atomicarchive.com, setidaknya ada tujuh efek yang berbahaya bila tubuh manusia terkena bocoran radioaktif dari PLTN. Efek itu bisa berbahaya bagi rambut, organ tubuh seperti otak, jantung, saluran pencernaan, kelenjar gondok, sistem peredaran darah, dan saluran reproduksi. Berikut penjelasan dari situs tersebut:



Rambut. Efek paparan radioaktif membuat rambut akan menghilang dengan cepat bila terkena radiasi di 200 Rems atau lebih. Rems merupakan satuan dari kekuatan radioaktif.



Otak. Sel-sel otak tidak akan rusak secara langsung kecuali terkena radiasi berkekuatan 5000 Rems atau lebih. Seperti halnya jantung, radiasi membunuh sel-sel saraf dan pembuluh darah dan dapat menyebabkan kejang dan kematian mendadak.



Kelenjar Gondok. Kelenjar tiroid sangat rentan terhadap yodium radioaktif. Dalam jumlah tertentu, yodium radioaktif dapat menghancurkan sebagian atau seluruh bagian tiroid.



Sistem Peredaran Darah. Ketika seseorang terkena radiasi sekitar 100 Rems, jumlah limfosit darah akan berkurang, sehingga korban lebih rentan terhadap infeksi. Gejala awal mirip seperti penyakit flu. Menurut data saat terjadi ledakan Nagasaki dan Hiroshima menunjukan, gejala dapat bertahan selama sepuluh tahun dan mungkin memiliki risiko jangka panjang seperti leukimia dan limfoma.



Jantung. Jika seseorang terkena radiasi berkekuatan 1000 sampai 5000 Rems akan mengakibatkan kerusakan langsung pada pembuluh darah dan dapat menyebabkan gagal jantung dan kematian mendadak.



Saluran Pencernaan. Radiasi dengan kekuatan 200 Rems akan menyebabkan kerusakan pada lapisan saluran usus dan dapat menyebabkan mual, muntah dan diare berdarah.



Saluran Reproduksi. Radiasi akan merusak saluran reproduksi cukup dengan kekuatan di bawah 200 Rems. Dalam jangka panjang, korban radiasi akan mengalami kemandulan.



Ketiga faktor tersebut akan menentukan dampak apa yang akan dirasakan para korban. Radiasi yang tinggi bisa langsung memicu dampak sesaat yang langsung bisa diketahui seperti, mual, muntah, diare, sakit kepala, dan demam. Dampak yang baru muncul setelah terpapar radiasi nuklir selama beberapa hari di antaranya adalah pusing, mata berkunang-kunang, disorientasi atau bingung menentukan arah, lemah, letih dan tampak lesu, tekanan darah rendah, serta luka yang susah sembuh. Sementara radiasi yang tidak disadari bisa memicu dampak jangka panjang yang biasanya malah lebih berbahaya. (berbagai sumber/ep)





http://www.bee-health.com/m/news/view/Sejauh-Apa-Radiasi-Nuklir-Berbahaya

0 komentar:

Posting Komentar